4 > My SHAPE
Tujuan: Merangkum rancangan diri agar saya dapat belajar, berkarya, dan bertumbuh secara paling selaras dengan panggilan dan pengalaman unik saya. Dokumen ini berfungsi sebagai acuan aksi untuk 90 hari ke depan dan seterusnya.
4.1 Ringkasan
Peran Inti: Pemecah masalah teknis yang berfokus pada sisi manusia dari teknologi.
Misi: Mengintegrasikan analisis sistem yang logis dengan pemahaman empati terhadap pengguna, untuk merancang dan menciptakan solusi teknologi yang fungsional sekaligus humanis.
Kekuatan Utama: Pemikiran sistematis, analisis kebutuhan pengguna, dasar-dasar desain antarmuka (UI/UX), riset mandiri, dan kemampuan belajar yang adaptif.
Dampak yang Dituju: Produk digital yang intuitif, solusi teknologi yang menjawab masalah nyata pengguna, dan kontribusi pada tim yang menjembatani antara aspek teknis dan pengalaman pengguna.
Peta SHAPE (singkat):
- S — Panggilan Inti: Analisis & Sintesis, Empati, Integritas, Otonomi.
- H — Minat & Gairah: Desain yang berpusat pada pengguna (user-centered design); psikologi kognitif dalam interaksi manusia-komputer; penerapan teknologi untuk pemecahan masalah; mempelajari bagaimana narasi membentuk pengalaman emosional.
- A — Abilities (Kemampuan): Analisis & perancangan sistem, dasar-dasar pemrograman (Python/Java), prototyping UI/UX (Figma), riset & analisis data, komunikasi teknis tertulis.
- P — Personality (Gaya Kerja): Metodis & terstruktur, mandiri & proaktif (self-driven), analitis, menghargai profesionalisme dan fokus pada tujuan bersama.
- E — Experiences (Pengalaman Pembentuk): Pengalaman formatif tentang pentingnya agensi dan pengambilan keputusan sadar; proyek akademis di STI; pembelajaran mandiri di bidang desain; analisis media (musik/film) untuk memahami emosi pengguna.
4.2 S — Panggilan Inti (Core Calling)
- Analisis & Sintesis: Kemampuan untuk mengurai masalah kompleks menjadi komponen logis dan menyatukannya kembali menjadi sebuah solusi yang koheren.
- Empati: Dorongan untuk memahami “mengapa” di balik tindakan pengguna; menempatkan diri pada posisi mereka untuk menemukan titik masalah yang sebenarnya.
- Integritas & Otonomi: Kebutuhan untuk bekerja secara mandiri dengan standar tinggi, mengambil tanggung jawab penuh atas hasil kerja dan proses pengambilan keputusan.
4.3 H — Heart (Minat Profesional & Gairah Intelektual)
- Desain Berpusat pada Pengguna: Ketertarikan mendalam pada proses menciptakan produk yang tidak hanya berfungsi baik, tetapi juga mudah dan menyenangkan untuk digunakan.
- Psikologi dalam Teknologi: Gairah untuk mempelajari bagaimana pikiran manusia bekerja dan menerapkan wawasan tersebut untuk membangun interaksi digital yang lebih baik.
- Pemecahan Masalah: Antusiasme dalam menghadapi tantangan teknis atau konseptual dan merancang solusi yang efektif dan efisien.
- Analisis Naratif: Minat dalam menganalisis bagaimana cerita, musik, dan media lain dapat membangkitkan emosi, sebagai dasar untuk merancang pengalaman yang lebih kaya.
4.4 A — Abilities (Kemampuan Andal)
- Analisis Sistem & Proses: Mampu memetakan alur kerja, mengidentifikasi bottlenecks, dan merancang proses yang lebih efisien.
- Dasar-dasar Desain UI/UX: Menguasai prinsip-prinsip desain antarmuka dan pengalaman pengguna, serta mampu membuat prototipe awal menggunakan Figma.
- Riset & Pembelajaran Mandiri: Terampil dalam mencari, menyaring, dan mensintesis informasi baru secara mandiri untuk mempelajari teknologi atau metodologi baru.
- Komunikasi Tertulis: Mampu menyusun dokumen teknis, laporan analisis, dan argumen desain secara jelas dan terstruktur.
4.5 P — Personality (Gaya Kerja Profesional)
- Metodis & Terstruktur: Bekerja dengan pendekatan langkah-demi-langkah, memastikan setiap detail dipertimbangkan.
- Mandiri & Proaktif: Tidak menunggu instruksi; aktif mencari masalah untuk dipecahkan dan mengambil inisiatif untuk memulai.
- Fokus pada Solusi: Ketika menghadapi masalah, orientasi utama adalah menemukan solusi praktis, bukan terjebak dalam diskusi yang tidak produktif.
- Kolaborator yang Profesional: Menghargai komunikasi yang jelas, tepat sasaran, dan menjaga hubungan kerja yang saling menghormati.
4.6 E — Experiences (Pengalaman Pembentuk)
- Proyek Akademis STI: Melatih kemampuan analisis, kerja tim, dan manajemen proyek dalam lingkungan yang terstruktur dan berorientasi pada hasil.
- Pengambilan Keputusan Sadar: Pengalaman pribadi yang mengajarkan pentingnya agensi dan keberanian dalam mengambil keputusan untuk menentukan arah, bahkan saat menghadapi ketidakpastian.
- Pembelajaran Desain Mandiri: Proses belajar UI/UX secara otodidak yang membangun disiplin, rasa ingin tahu, dan portofolio awal.
- Analisis Media: Kebiasaan menganalisis musik, film, dan cerita yang mengasah kepekaan terhadap emosi dan narasi, memberikan wawasan unik untuk memahami pengguna.
4.7 Piagam Diri
Misi Profesional: Menjadi jembatan antara dunia teknis dan kebutuhan manusia, dengan merancang solusi teknologi yang didasari oleh data, logika, dan empati yang mendalam.
Nilai Inti: Empati, Logika, Integritas, Pertumbuhan, Kualitas.
Peran Ideal: Analis Sistem, Desainer UX/UI, Peneliti Pengguna (User Researcher).
Kompas Keputusan: (1) Apakah ini memecahkan masalah nyata bagi pengguna? (2) Apakah solusinya logis dan efisien? (3) Apakah prosesnya dilakukan dengan integritas? (4) Apakah ini memberikan ruang untuk belajar dan bertumbuh?
Janji Profesional: Untuk selalu memulai dengan pertanyaan “mengapa”, mendengarkan kebutuhan pengguna sebelum merancang solusi, dan bertanggung jawab penuh atas kualitas hasil kerja.
4.8 Narasi
Ketertarikan saya pada Sistem dan Teknologi Informasi lahir dari keyakinan bahwa di balik setiap kerumitan, selalu ada pola yang bisa ditemukan. Saya melihat dunia sebagai kumpulan sistem yang saling terhubung dan menemukan kepuasan dalam mengurainya.
Di bangku kuliah, keyakinan itu semakin terasah. Saya belajar bahwa merancang sistem yang baik bukan hanya tentang efisiensi kode, tetapi tentang empati, kemampuan untuk memahami alur pikir pengguna. Saya menemukan bahwa teknologi terbaik bukanlah yang paling rumit, melainkan yang paling intuitif.
Namun, saya sadar bahwa tidak semua hal bisa diurai dengan logika. Melalui tulisan dan musik, saya memahami spektrum emosi manusia yang lebih kompleks, mengajarkan bahwa pemahaman utuh datang dari analisis dan perenungan.
Ke depan, saya ingin terus berkarya di titik pertemuan antara analisis sistem dan pengalaman manusia. Saya tidak hanya ingin membangun aplikasi, tetapi merancang interaksi yang menghargai waktu dan perhatian penggunanya. Baik melalui baris kode yang elegan atau tulisan yang jujur, tujuan saya tetap sama: menciptakan ruang yang lebih sederhana dan terfokus, agar kita bisa lebih mudah terhubung dengan apa yang benar-benar penting.